Manusia pada dasarnya adalah sama dan mempunyai
nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal. Segala perbedaan yang tampak
tidaklah boleh dijadikan alasan untuk bertentangan dengan nilai-nilai
kemanusiaan tersebut, termasuk perbedaan agama, karena agama pada dasarnya
justru menjunjung tinggi persamaan derajat manusia.
Salah satu faktor utama dari peri kemanusiaan adalah
sikap toleransi. Toleransi di sini adalah toleransi yang positif, yaitu
toleransi dalam hal kebaikan, bukan sebaliknya yaitu toleransi dalam hal
keburukan. Toleransi adalah hal yang sangat krusial di negara ini, mengingat
keaneka-ragaman yang sangat luar biasa mulai dari suku, bahasa, budaya, agama/kepercayaan,
adat istiadat, dan seterusnya. Toleransi yang positif akan menyuburkan sikap
berperi kemanusiaan, seperti: menjunjung tinggi persamaan derajat/hak/kewajiban
asasi setiap manusia tanpa melihat apapun perbedaannya, mengembangkan sikap
tenggang rasa, empati, dst.
Adil adalah salah satu faktor terpenting dalam
hubungan antar manusia. Tidak ada satu manusiapun yang mau diperlakukan tidak
adil. Di dalam hubungan antar manusia sering terjadi gesekan-gesekan yang
menimbulkan permasalahan. Dan nilai keadilanlah point utama yang digunakan
dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.
Salah satu panduan sederhana dalam bersikap adil adalah:
Salah satu panduan sederhana dalam bersikap adil adalah:
"Jangan lakukan apa yang kita tidak ingin
orang lain lakukan, dan lakukan apa yang kita ingin orang lain lakukan"
Tentu saja panduan sederhana di atas tidaklah
mencukupi untuk menghadapi kondisi kehidupan yang semakin kompleks. Akan
tetapi, sebagai dasar berpijak, panduan di atas adalah cukup kuat.
Dengan memegang teguh prinsip adil, maka hubungan antar manusia akan harmonis sesuai dengan yang seharusnya. Dan dengan dasar prinsip keadilan, maka dapat dikembangkan prinsip-prinsip lain sebagai turunannya, antara lain: tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, menghargai hak orang lain, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, tidak semena-mena kepada orang lain, tidak menggunakan fasilitas umum/fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, dst.
Dengan memegang teguh prinsip adil, maka hubungan antar manusia akan harmonis sesuai dengan yang seharusnya. Dan dengan dasar prinsip keadilan, maka dapat dikembangkan prinsip-prinsip lain sebagai turunannya, antara lain: tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, menghargai hak orang lain, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, tidak semena-mena kepada orang lain, tidak menggunakan fasilitas umum/fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, dst.
Beradab adalah menunjuk kepada tingkatan kemajuan kehidupan, baik dalam bermasyarakat maupun secara individu. Beradab erat kaitannya dengan aturan-aturan hidup, budi pekerti, tata krama, sopan santun, adat istiadat, kebudayaan, kemajuan ilmu pengetahuan, dst.
Semua aturan di atas bertujuan untuk menjaga agar manusia tetap beradab, tetap menghargai harkat dan derajat dirinya sebagai manusia, dan menghindari kezaliman (menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya yang sesuai). Adab diperlukan agar manusia bisa meletakkan diri pada tempat yang sesuai, agar nyaman dan bisa berkembang sesuai dengan harkatnya masing-masing. Sesuatu yang tidak pada tempatnya akan cenderung menyebabkan ketidaksadaran, kebodohan, kejahilan, dan kerusakan pada sistem kemasyarakatan.
Manusia adalah makhluk paling luhur, akan tetapi manusia juga dapat jatuh menjadi makhluk yang paling rendah, yang tega menzalimi sesama dengan beribu alasan. Oleh karena itu adab harus terus dilestarikan untuk menjaga keluhuran budi manusia. Adab sangatlah dibutuhkan manusia agar tidak bertingkah laku seperti hewan, yaitu: semena-mena mengandalkan kekuatan, kekuasaan, kepandaian, dan semua kelebihannya, tanpa disertai budi pekerti dan hati nurani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar