Setiap manusia
pasti memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda. Apakah pandangan hidup mereka
itu cenderung membangun, atau sebaliknya? Karena setiap orang itu berbeda,
jelas bahwa cara mereka menjalani kehidupan sehari-hari mereka adalah berbeda
juga. Pandangan hidup setiap orang banyak mempengaruhi cara berpikir mereka,
biasanya dalam proses menentukan keputusan. Sama halnya dengan pandangan hidup
sebuah bangsa juga dipengaruhi oleh cara berpikir dan kebudayaan penduduknya
sepertti apa kehidupan mereka. Misalnya saja Bangsa Indonesia. Dasar pemikiran mereka
dipengaruhi oleh pandangan hidup yang mereka anut, yaitu Pancasila, yang
dasarnya menentukan pula kemana arah kehidupan bangsa itu kedepannya.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau
dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan
terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil
pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas
dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman,
arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan
asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
- Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
- Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
- Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Ideologi
Sedangkan
istilah khusus yang mencakup ideology, agama, kepercayaan atau kedua realitas
fisik dan non-fisik sekaligus tidak terdapat dalam kosa-kata bahasa Inggris,
dan karena itu istilah worldview, terpaksa dipakai untuk makna itu.
Pandangan hidup dalam pengertian ini diartikan sebagai “motor bagi kelangsungan
dan perubahan sosial dan moral”.
Ideologi adalah Apabila pandangan hidup
itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka
panandangan hidup itu. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur
yaitu: cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa
yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan
yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat
manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja
keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan
kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Hak-hak Ideologi :
- Hak Memperoleh Kebebasan : yaitu Hak yang untuk Memilih dan Ikut serta dalam Pemilu , Hak untuk Berpendapat
- Hak Memperoleh Perlindungan Sebagai Warga Negara
Cita-cita,
Menurut kamus umum bahasa Indonesia cita-cita adalah
keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan,
harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa
mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan
pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam
garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita
merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum
mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini
persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk
mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang
merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita
terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya
tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua
kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga
seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Contoh-Nya yaitu : Ketika Kita ingin meraih cita-cita
sebagai Programmer kita harus Menguasai Ilmu dalam IT Tersebut dengan cara
berusaha yaitu dengan Belajar Sungguh-sungguh sehingga kita bisa Meraih
Cita-cita Sebagai Programmer Tercapai.
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan
kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai
dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya
manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat
menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu
ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang
mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu
perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin
untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk
berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat
sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti
baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah
baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun
demikian harus dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi
kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam
tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka
setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku
setiap orang berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar