Minggu, 01 Desember 2013
Jumat, 18 Oktober 2013
Diksi
Windows 8.1 Berikan Pengalaman
Komputasi yang Personal, Lebih Cepat dan
Responsif
Terhitung
tanggal 18 Oktober 2013, Microsoft resmi meluncurkan Windows 8.1 secara
serentak di seluruh dunia. Windows 8.1 ini merupakan update terbaru untuk
sistem operasi Windows 8 yang telah diluncurkan sejak akhir tahun 2012 kemarin. Dengan melakukan upgrade menjadi
Windows 8.1, pengguna Windows dapat menikmati pengalaman bekerja maupun bermain
melalui perangkat yang telah menggunakan sistem operasi terbaru ini.
Update Windows
8.1 ini akan memberikan kemampuan yang lebih cepat dan responsif. User
interface dari Start Screen di Window 8 ini memungkinkan pengguna untuk
memodifikasi tampilan serta desainnya sesuai dengan keinginan, seperti misalnya
mengubah ukuran Live Tiles menjadi lebih kecil atau lebih besar dan modifikasi
warna yang lebih beragam membuatnya menjadikan Windows 8.1 menjadi lebih
personal untuk penggunanya. Tampilan utama dari Windows 8 kali ini kembali
menghadirkan tombol Start yang sudah menjadi icon dari sistem operasi Windows
yang sudah dikenal sejak lama sebagai tombol navigasi menuju Start Screen.
Windows 8.1 juga memberikan tampilan aplikasi yang baru, memungkinkan pengguna
untuk mampu melihat keseluruhan aplikasi yang dimiliki dengan lebih mudah tanpa
harus mencarinya satu persatu.
Windows 8.1
juga memberikan fungsi Search yang lebih optimal dengan Bing Smart untuk
mencari dokumen atau informasi dari perangkat maupun melalui Web dengan
tampilan yang lebih menarik dan dimaksimalkan terhadap sentuhan. Selain itu, dalam update Windows 8.1 ini, pengguna
mampu melakukan multi-tasking dengan ukuran window yang fleksible dan mampu
membuka hingga 4 window secara bersamaan. Hal yang cukup menarik dari update
terbaru ini adalah kemampuan untuk melakukan gesture swipe tanpa perlu
melakukan sentuhan langsung dengan layar. Untuk kemampuan integrasi cloud,
Windows 8.1 memungkinkan pengguna untuk bekerja dengan lebih mudah karena data
mampu diakses melalui perangkat apapun dan di mana pun dengan menggunakan
SkyDrive tersebut.
Saat ini,
pengguna Windows 8 telah tersebar di 230 negara dengan 37 bahasa dapat
mengunduh update terbaru untuk Windows 8 ini melalui Windows Store. Sistem
operasi Windows 8.1 ini juga akan tersedia di dalam berbagai perangkat baru
dalam kemasan box retail di berbagai lokasi di seluruh dunia terhitung tanggal
18 Oktober 2013 ini.
No
|
Kesalahan
|
Pembenaran
|
1
|
diluncurkan sejak
akhir tahun 2012
|
Diluncurkan akhir
tahun 2012
|
2
|
dimaksimalkan terhadap sentuhan
|
dimaksimalkan terhadap bentuk
|
Minggu, 14 Juli 2013
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM BEROGANISASI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM BERORGANISASI
A. Hakekat Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini
berkaian dengan fungsi manajemen. Menurut Herbert A. Simon, ahli teori
kepufusan dan organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses,
pengambilan keputusan: (l) Aktivitas inteligens, (2) Aktivitas desain, (3)
Aktivitas memilih. Dan definisnya sebagai berikut :
a) Aktivitas
inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence,"
Simon mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan
yang memerlukan pengambilan keputusan.
b) Aktivitas
desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,
pengembangan, dan analisis masalah.
c) Aktivitas
memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan
sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.
Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan
sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia. Sedangkan
Mintzberg a koleganya mengemukakan tentang langkah-langkah
pengambilan keputusan, yaitu: (1) Tahap identifikasi (2) Tahap pengembangan,
dan (3) Tahap seleksi. Dan definisnya sebagai
berikut :
a) Tahap identifikasi, di
mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul
dan diagnosisdibuat Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan
diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.
b) Tahap pengembangan, di
mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang
ada as mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses
desain merupakan proses pencarian d percobaan di mana pembuat keputusan hanya
mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.
c) Tahap seleksi, di
mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: denganpenilainn pembuat
keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; dengan
analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tnwar-menawar saat
seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang
ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun
kemudian dibuat.
B. Tujuan Dari Pengambilan Keputusan
· Pencapaian
tujuan organisasi secara lancar, mudah & efisien.
· Pemecahan
masalah atas kendala yang di hadapi organisasi ( yang seringkali bersifat
kontradiktif).
C. Gaya Pengambilan Keputusan
a) Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya
direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada
tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis,
pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif
juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Mereka
berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai fokus jangka pendek, suka
menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan menampilkan gaya
kepemimpinan otokratis.
b) Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya
analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang
kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada
kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka
mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada pembuat keputusan
direktif. Mereka juga memerlukan waktu lama untuk mengambil kepuputusan mereka
merespons situasi baru atau tidak menentu dengan baik. Mereka juga cenderung
mempunyai gaya kepemimpinan otokratis.
c) Gaya Konseptual
Pembuat keputusan gaya
konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan
peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan
masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang.
Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk
mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil
keputusan. Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil risiko dan
cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah. Akan tetapi,
pada saat bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan pendekatan idealistis
dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan..
d) Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya
perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan
peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik
dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat.
Mereka cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai informasi
verbal daripada tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya
peduli dengan kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai
kesulitan untuk berkata 'tidak' kepada orang lain, dan mereka tidak membuat
keputusan yang tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.
Sumber :
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
1. Pengertian
dan arti penting komunikasi
1.1 Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses
dimana beberapa orang atau bahkan oganisasi saling berhubungan dalam
penyampaian informasi, dimana informasi tersebut dapat berupa gagasan, idea tau
pesan. Komunikasi dalam sebuah organisasi sangat penting, karena dengan adanya
komunikasi maka kemungkinan kesalahpahaman yang akan terjadi menjadi lebih
kecil.
1.2 Arti
penting Komunikasi
Pada dasarnya manusia berkomunikasi
untuk membagi pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki, komunikasi yang biasa
di lakukan manusia berupa lisan, tulisan gerakan serta sinyal. Melalui
komunikasi, sikap serta perasaan seseorang atau kelompok dapat dipahami
oleh pihak lain yang dapat menafsirkan informasi yang disampaikan.
Komunikasi memang sangat penting di
dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan berkelompok dan berorganisasi. Dengan
komunikasi di dalam organisasi, pesan, ide, dan gagasan yang ada dapat
disampaikan serta dikerjakan dengan baik. Dengan komunikasi suatu kelompok atau
organisasi dapat hidup dengan baik karena komunikasi dapat menimbulkan kerja
sama yang baik pula, komunikasi juga mempererat tali persaudaraaan antara
sesama manusia.
2. Jenis dan Proses Komunikasi
2.1 Jenis
komunikasi
Komunikasi mempunyai dua jenis cara
penyampaian :
a. Komunikasi
Lisan
Komunikasi lisan sendiri mempunyai
dua cara yang sering kita lakukan, yaitu secara langsung dann tidak langsung.
Komunikasi lisan yang dilakukan secara langsung adalah pembicaraan antara dua
orang atau lebih yang saling bertatap muka tanpa dibatasi oleh perantara dan
jarak apapun, biasanya dilakukan ketika beberapa orang yang sedang berdialog,
berpidato, wawancara, dan rapat.
Sedangkan komunikasi lisan secara
tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan melalui perantara alat seperti
telepon atau alat lainnya yang dibatasi karena adanya jarak antara si pembicara
dan lawan bicaranya.
b. Komunikasi
Tulisan
Adalah komunikasi yang dilakukan
dengan perantara tulisan tanpa adanya pembicaraan langsung antara beberapa
orang, dengan bahasa yang singkat , padat dan jelas yang dapat dimengerti oleh
penerima. Komunikasi tulisan dapat berua surat-menyurat dan sms.
Jenis komunikasi yang lainnya
adalah jenis komunikasi yang terdapat dalam organisasi, terdapat 3 jenis yaitu:
a. Komunikasi
formal dan informal
Komunikasi formal biasanya
dilakukan oleh beberapa orang dengan menggunakan prilaku serta bahasa yang
baku, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaaan
yag ada. Sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang tidak terikat
dengan bahasa atau prilaku yang baku, biasanya komunikasi ini dilakukn antara
sesame teman yang sedang berkomunikasi.
b. Komunikasi
kebawah dan keatas
Komunikasi kebawah merupakan
komunikasi yang mengalir dari atas kebawah biasanya percakapan antara atasan
dengan karyawannya untuk mendapatkan informasi tertentu, sedangkan komunikasi
keatas adalah sebaliknya.
c. Komunikasi
satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah adalah
komunikasi yang tidak meminta balasan/umpan balik kepenerima pesan. Sedangkan
komunikasi dua arah adalah komunikasi yang membutuhkan balasan/umpan balik dari
si penerima pesan
2.2 Proses komunikasi
Dalam proses komunikasi, kita
membutuhkan komunikator (pemberi dan penerima pesan) serta pesan yang
disampaikan. Komunikator bermaksud berkomunikasi dengan orang lain agar dapat
memperoleh atau menyaampaaikan informasi yang penting dalam bentuk bahasa
maupun simbo-simbol yang dapat dimengerti, lalu pesan tersebut disampaikan
secara langsung ataupun tidak langsung melalui media yang ada.
3. Komunikasi
Efektif
Adalah komunikasi yang mampu
memberikaan perubahan sikap kepaada si penerima pesan, komunikasi efektif
juga merupakan komunikai dua arah yang perlu ada umpan balik atau balasan dari
si penerima pesan.
Terdapat lima
pondasi yang dapat membangun Komunikasi Efektif yaitu :
- Berusaha
benar2 mengerti orang lain
(emphatetic communication)
- Memenuhi
komitmen / janji
- Menjelaskan
harapan
- Meminta
maaf dg tulus ketika membuat kesalahan
- Memperlihatkan
integritas pribadi
Sumber :
KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai
tujuan organisasi. Caraalamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli
diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung
mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu
yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan
memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon,
Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita
harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah
mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Berikut ini beberapa pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi kepemimpinan :
1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
4. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
5. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
6. William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7. Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya.
8. Dr. Thomas Gordon “ Group Centered Leadership”. A way of releasing creative power of groups.
Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.
9. Tannenbaum, Weschler,& Massarik (1961)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
10. P. Pigors (1935)
Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.
1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
4. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
5. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
6. William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7. Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya.
8. Dr. Thomas Gordon “ Group Centered Leadership”. A way of releasing creative power of groups.
Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.
9. Tannenbaum, Weschler,& Massarik (1961)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
10. P. Pigors (1935)
Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.
Sumber :
KELOMPOK
KELOMPOK
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak
jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara
kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi
empat macam:
·
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok
penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
·
Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki
persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara
anggotanya.
·
Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki
kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat
dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
·
Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai
kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan
bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan
komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh:Negara, sekolah.
1. Persepsi
Kelompok : sejumlah orang yg
melakukan interaksi dengan orang lain dalam suatu rangkaian pertemuan
tatap muka.
2. Segi Organisasi :
Kelompok : suatu sistem yg terorganisasi yg terdiri atas dua orang atau
lebih yg saling berhub sedemikian rupa sehingga sistem tsb melakukan fungsi
tertentu, memp peran, norma .
3.
Segi motivasi
Kelompok:kumpulan individu yg eksistensinya
sebagai kumpulan adalah sangat bermanfaat bagi para anggotanya.
4.
Segi Interaksi
Kelompok : adanya saling ketergantungan
dalam suatu interaksi antar pribadi yg merupakan suatu sistem
Sumber :
DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
DESAIN DAN
STRUKTUR ORGANISASI
A. Pengertian Sruktur dan Desain Organisasi
Struktur organisasi berkaitan dengan hubungan yang relatif tetap diantara berbagai tugas yang ada dalam organisasi. Proses untuk menciptakan struktur dan pengambilan keputusan tentang alternatif struktur disebut desain organisasi. Pembentukan struktur organisasi dihadapka pada dua hal, yaitu diferensiasi atau pembagian tugas diantara anggota organisasi, dan integrasi atau koordinasi dalam pembagian tugas tersebut. Struktur organisasi membahas bagaimana cara organisasi membagi tugas diantara anggota organisasi dan menghasilkan koordinasi diantara tugas-tugas tersebut. Ada lima keputusan desain yang diperlukan untuk menciptakan struktur organisasi yaitu:
1. Pembagian tugas (division of labor)
Berkaitan dengan proses membagi tugas ke dalam suatu unit-unit tugas yang secara berturut-turut lebih kecil. Manfaat mengorganisasikan tugas adalah kelompok orang yang bekerja sama dalam suatu pembagian kerja mampu menghasilkan lebih dari yang mereka hasilkan sendiri. Hal penting dalam pembagian kerja adalah sejauh mana tugas-tugas harusnya dispesialisasikan. Keputusan tingkat spesialisasi yang tepat adalah keputusan desain yang penting karena akan bedampak pada efektivitas organisasi. Spesialisasi tugas yang tinggi menimbulkan rasa bosan, namun dapat meningkatkan produktivitas, karena:
a) Melakukan tugas berulang dapat meningkatkan keahlian
b) Mengurangi kebutuhan pelatihan
c) Mengurangi waktu terbuang karena alih tugas
d) Dapat dikembangkan alat otomatis khusus untuk menyelesaikan satu tugas
e) Pengendalian kualitas lebih baik
2. Departementasi
Merupakan proses mengkombinasikan tugas ke dalam kelompok-kelompok atau departemen-departemen. Derajat kesamaan dari tugas yang ada dalam satu departemen adalah hal pokok. Tugas dapat dikelompokan (dasar-dasar departementasi) dalam beberapa kriteria yaitu:
a) Departementasi fungsional
Merupakan metode yang paling efektif. Tugas yang sejenis dan saling terkait dapat dikelompokkan dalam departemen yang sama. Kelebihannya adalah meningkatkan keahlian, memungkinkan penggunaan sumber-sumber secara maksimal, mendorong penggunaan keahlian dan peralatan tertentu, komunikasi dan prestasi meningkat. Kelemahannya adalah mengurangi komunikasi dan kerja sama antardepartemen sehingga menimbulkan perspektif sempit.
b) Departementasi atas dasar produk
Terdiri dari kombinasi ke dalam suatu tugas departemen yang meliputi memproduksi produk-produk sejenis. Biasanya terjadi pada perusahaan besar yang sulit untuk mengkoordinasikan beraneka ragam departemen fungsional. Misalnya PT Astra Internasional. Keunggulannya adalah menciptakan koordinasi dan pemusatan usaha memproduksi secara efektif, berorientasi pada konsumen, dan pekerja lebih kohesif. Kelemahannya keahlian dan sumber-sumber tidak dimanfaatkan secara optimal.
c) Departementasi atas dasar wilayah
Organisasi menggunakan geografis sebagai dasar departementasi, jika organisasi tersebar di area geografis yang luas untuk unit yang sama. Keunggulannya adalah mengurangi permasalahan yang diakibatkan oleh jarak, seperti kesulitan komunikasi, pengamatan dan keputusan yang mendesak.
d) Departementasi atas dasar pelanggan
Mengelompokan tugas dengan mengorganisasikannya sesuai dengan pelanggan yang dilayani. Terutama jika pelanggan memiliki kategori dan kebutuhan dari masing-masing kelompok yang berbeda secara signifikan.
3. Rentang kendali
Berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan dengan efektif oleh seorang atasan. Organisasi dengan rentang kendali luas memiliki sedikit tingkat hirarki, banyak orang berada dibawah satu penyelia, sehingga terbentuk struktur organisasi datar (flate). Sedang pada rentang kendali sempit, manajer hanya membawahi beberapa bawahan, terbentuk struktur organisasi yang tinggi. Hal tersebut dapat menghalangi komunikasi antar pribadi yang lebih luas dalam organisasi. Besarnya rentang kendali yang efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a) Sifat tugas: jika rutin dan sederhana maka rentang kendali luas, dan jika kompleks dan sering berubah maka rentang kendali sempit
b) Kemampuan bawahan: rentang kendali luas jika bawahan memiliki tingkat kemampuan dan profesionalitas tinggi, dan rentang kendali sempit jika ketrampilan bawahan rendah
c) Kontak dan koordinasi: jika tugas memerlukan kontak dan koordinasi tinggi antara bawahan dan atasan, maka rentang kendali sempit.
4. Delegasi wewenang
Berkaitan dengan sejauh mana wewenang pengambilan keputusan tersebar dalam hirarki organisasi, jika tersebar secara luas maka disebut desentralisasi, sedangkan jika hanya ada di tingkat atas maka disebut sentralisasi. Organisasi yang relatif kecil dan karyawan tidak banyak, serta tugas tidak begitu kompleks biasanya menerapka sentralisasi.
5. Mekanisme koordinasi
Organisasi harus mengintegrasikan berbagai aktivitas dan orang dalam organisasi. Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk melakukan koordinasi:
a) standardisasi proses kerja: tugas rutin dikoordinasikan dengan prosedur standar operasi
b) standardisasi hasil: produk harus diproduksi sesuai spesifikasi
c) standardisasi keahlian: tingkat keahlian tinggi melalui pelatihan
B. Teori Desain Organisasi
Menurut Burns dan Stalker ada dua jenis struktur organisasi yang sangat kontras yaitu desain organisasi mekanistik dan desain organisasi mekanik. Lingkungan eksternal berkaitan dengan struktur organisasi. Ketika lingkungan eksternal stabil, internal organisasi dikelola dengan peraturan, prosedur dan hirarki wewenang yang jelas. Semua keputusan manajerial dibuat pada tingkat puncak, dan sentralisasi weenang yang kuat, atau struktur organisasi mekanistik. Namun jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat, memiliki struktur organisasi yang berbeda, organisasi bersifat adaptif dan spontan. Aturan umumnya tidak tertulis, hirarki wewenang tidak jelas, dan wewenang pengambilan keputusan tersebar luas, maka disebut struktur organisasi organik.
Struktur organisasi berkaitan dengan hubungan yang relatif tetap diantara berbagai tugas yang ada dalam organisasi. Proses untuk menciptakan struktur dan pengambilan keputusan tentang alternatif struktur disebut desain organisasi. Pembentukan struktur organisasi dihadapka pada dua hal, yaitu diferensiasi atau pembagian tugas diantara anggota organisasi, dan integrasi atau koordinasi dalam pembagian tugas tersebut. Struktur organisasi membahas bagaimana cara organisasi membagi tugas diantara anggota organisasi dan menghasilkan koordinasi diantara tugas-tugas tersebut. Ada lima keputusan desain yang diperlukan untuk menciptakan struktur organisasi yaitu:
1. Pembagian tugas (division of labor)
Berkaitan dengan proses membagi tugas ke dalam suatu unit-unit tugas yang secara berturut-turut lebih kecil. Manfaat mengorganisasikan tugas adalah kelompok orang yang bekerja sama dalam suatu pembagian kerja mampu menghasilkan lebih dari yang mereka hasilkan sendiri. Hal penting dalam pembagian kerja adalah sejauh mana tugas-tugas harusnya dispesialisasikan. Keputusan tingkat spesialisasi yang tepat adalah keputusan desain yang penting karena akan bedampak pada efektivitas organisasi. Spesialisasi tugas yang tinggi menimbulkan rasa bosan, namun dapat meningkatkan produktivitas, karena:
a) Melakukan tugas berulang dapat meningkatkan keahlian
b) Mengurangi kebutuhan pelatihan
c) Mengurangi waktu terbuang karena alih tugas
d) Dapat dikembangkan alat otomatis khusus untuk menyelesaikan satu tugas
e) Pengendalian kualitas lebih baik
2. Departementasi
Merupakan proses mengkombinasikan tugas ke dalam kelompok-kelompok atau departemen-departemen. Derajat kesamaan dari tugas yang ada dalam satu departemen adalah hal pokok. Tugas dapat dikelompokan (dasar-dasar departementasi) dalam beberapa kriteria yaitu:
a) Departementasi fungsional
Merupakan metode yang paling efektif. Tugas yang sejenis dan saling terkait dapat dikelompokkan dalam departemen yang sama. Kelebihannya adalah meningkatkan keahlian, memungkinkan penggunaan sumber-sumber secara maksimal, mendorong penggunaan keahlian dan peralatan tertentu, komunikasi dan prestasi meningkat. Kelemahannya adalah mengurangi komunikasi dan kerja sama antardepartemen sehingga menimbulkan perspektif sempit.
b) Departementasi atas dasar produk
Terdiri dari kombinasi ke dalam suatu tugas departemen yang meliputi memproduksi produk-produk sejenis. Biasanya terjadi pada perusahaan besar yang sulit untuk mengkoordinasikan beraneka ragam departemen fungsional. Misalnya PT Astra Internasional. Keunggulannya adalah menciptakan koordinasi dan pemusatan usaha memproduksi secara efektif, berorientasi pada konsumen, dan pekerja lebih kohesif. Kelemahannya keahlian dan sumber-sumber tidak dimanfaatkan secara optimal.
c) Departementasi atas dasar wilayah
Organisasi menggunakan geografis sebagai dasar departementasi, jika organisasi tersebar di area geografis yang luas untuk unit yang sama. Keunggulannya adalah mengurangi permasalahan yang diakibatkan oleh jarak, seperti kesulitan komunikasi, pengamatan dan keputusan yang mendesak.
d) Departementasi atas dasar pelanggan
Mengelompokan tugas dengan mengorganisasikannya sesuai dengan pelanggan yang dilayani. Terutama jika pelanggan memiliki kategori dan kebutuhan dari masing-masing kelompok yang berbeda secara signifikan.
3. Rentang kendali
Berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan dengan efektif oleh seorang atasan. Organisasi dengan rentang kendali luas memiliki sedikit tingkat hirarki, banyak orang berada dibawah satu penyelia, sehingga terbentuk struktur organisasi datar (flate). Sedang pada rentang kendali sempit, manajer hanya membawahi beberapa bawahan, terbentuk struktur organisasi yang tinggi. Hal tersebut dapat menghalangi komunikasi antar pribadi yang lebih luas dalam organisasi. Besarnya rentang kendali yang efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a) Sifat tugas: jika rutin dan sederhana maka rentang kendali luas, dan jika kompleks dan sering berubah maka rentang kendali sempit
b) Kemampuan bawahan: rentang kendali luas jika bawahan memiliki tingkat kemampuan dan profesionalitas tinggi, dan rentang kendali sempit jika ketrampilan bawahan rendah
c) Kontak dan koordinasi: jika tugas memerlukan kontak dan koordinasi tinggi antara bawahan dan atasan, maka rentang kendali sempit.
4. Delegasi wewenang
Berkaitan dengan sejauh mana wewenang pengambilan keputusan tersebar dalam hirarki organisasi, jika tersebar secara luas maka disebut desentralisasi, sedangkan jika hanya ada di tingkat atas maka disebut sentralisasi. Organisasi yang relatif kecil dan karyawan tidak banyak, serta tugas tidak begitu kompleks biasanya menerapka sentralisasi.
5. Mekanisme koordinasi
Organisasi harus mengintegrasikan berbagai aktivitas dan orang dalam organisasi. Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk melakukan koordinasi:
a) standardisasi proses kerja: tugas rutin dikoordinasikan dengan prosedur standar operasi
b) standardisasi hasil: produk harus diproduksi sesuai spesifikasi
c) standardisasi keahlian: tingkat keahlian tinggi melalui pelatihan
B. Teori Desain Organisasi
Menurut Burns dan Stalker ada dua jenis struktur organisasi yang sangat kontras yaitu desain organisasi mekanistik dan desain organisasi mekanik. Lingkungan eksternal berkaitan dengan struktur organisasi. Ketika lingkungan eksternal stabil, internal organisasi dikelola dengan peraturan, prosedur dan hirarki wewenang yang jelas. Semua keputusan manajerial dibuat pada tingkat puncak, dan sentralisasi weenang yang kuat, atau struktur organisasi mekanistik. Namun jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat, memiliki struktur organisasi yang berbeda, organisasi bersifat adaptif dan spontan. Aturan umumnya tidak tertulis, hirarki wewenang tidak jelas, dan wewenang pengambilan keputusan tersebar luas, maka disebut struktur organisasi organik.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)